Senin, April 21, 2008

Mari bersedekah ilmu melalui buku

Sebagian besar masyarakat kita gemar mengoleksi buku. Buku-buku yang sudah dibaca dikumpulkan rapi dalam lemari buku tersendiri. Bahkan tak jarang koleksi buku-buku tersebut menjelma menjadi perpustakaan pribadi/perpustakaan keluarga. Itu hal yang bagus, menunjukkan semakin besarnya kesukaan masyarakat kita akan buku. Tapi kalo kita cermati lagi, dengan melihat masyarakat lainnya yang kurang beruntung ~yang tak mampu tuk membeli bahkan sekedar tuk meminjam sebuah buku sekalipun~, maka sudah saatnya kita mengkaji ulang kegemaran kita mengoleksi buku tersebut.
Buku akan bermanfaat kalo dibaca. Ilmu yang terkandung di dalamnya akan diserap pembacanya, dan bahkan lebih jauh bisa mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku pembacanya. Sebaliknya, buku akan sekedar menjadi barang hiasan atau pajangan jika dibiarkan teronggok di lemari, tak ada bedanya dengan barang loakan yang lain. Bayangkan, seandainya semua buku yang tersimpan di lemari masyarakat kita dikeluarkan dan dipinjamkan kepada masyarakat lain yang kurang mampu, maka bukan hanya buku tersebut tidak menjadi sia-sia, melainkan juga akan menjadi sedekah ilmu yang luar biasa pahalanya.
Kini, sudah saatnya kita ubah pola pikir 'kolektor buku' itu. Mari kita berbagi ilmu melalui buku.

Minggu, April 20, 2008

Kami baru memulai



Berawal dari keprihatinan melihat rendahnya minat baca anak-anak di lingkungan kami, dan besarnya keinginan untuk membawa perubahan bagi mereka, muncullah ide untuk mendirikan sebuah taman bacaan sederhana yang bersifat sosial. Lingkungan kami, warga Blok BB Perum Binong Permai RT 016/02 kelurahan Binong, Kec. Curug, Kab. Tangerang mayoritas warganya berpenghasilan menengah ke bawah. Ini menjadi penyebab langkanya buku di tengah-tengah keluarga. Buku menjadi sebuah barang mewah yang dibeli hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok sekolah.
Akibatnya anak-anak tidak memiliki akses ke buku-buku lain yang dibutuhkan bagi perkembangan jiwanya, buku-buku bermutu yang dapat mengasah daya kreatifitas, membina akhlak dan keimanan mereka.
Alhamdulillah, ide mendirikan taman bacaan disambut warga dengan antusias. Maka pada tanggal 23 Juni 2007, resmi berdiri sebuah taman bacaan masyarakat (TBM) sederhana yang kami beri nama "Pondok Baca Griya Ilmu". Dengan modal pas-pasan dan stok awal buku hanya mengandalkan dari sumbangan warga sekitar dan masyarakat luar, 'kenekadan' kami terhibur dengan besarnya respon dan minat anak-anak terhadap bacaan yang ada. Berbagai buku yang disediakan langsung disantap anak-anak kami dengan lahapnya. Hal itulah yang mendorong Pondok Baca Griya Ilmu terus berusaha mengembangkan diri agar menjadi TBM yang ideal. Saat ini kami memang masih kecil. Tapi kami adalah tunas, yang akan terus tumbuh karena dipupuk oleh semangat warga dan animo anak-anak.